Skip to main content

Jatuh Cinta Kepada Kota Pekanbaru ( Bagian 1)


Ketika beberapa bulan pertama memasuki kota Pekanbaru, rasa rasanya saya hanya akan bertahan beberapa bulan saja, menyelesaikan penugasan sesuai surat tugas.. Ditambah minimnya fasilitas dan beratnya tugas yg belum berhasil,

Dahulu rencana merantau hanya sampai umur 40 tahun setelah itu pulang ke Jawa..

Alhamdulillah takdir berkata lain, surat tugas diperpanjang.. Pekerjaan  mulai lancar dan mulai berprestasi, puncaknya pernah menjadi cabang dengan  penghasil revenue terbesar seindonesia pada perusahaan tersebut. Hadiah dari kantor sepasang cincin emas, ( yg pada waktu berikutnya cincin itu kami jual untuk ongkos pulang sekeluarga mengunjungi orangtua di Jawa) Ditambah Pasangan hidup yg sebelumnya belum ditemukan, Alhamdulillah telah Alloh halalkan untuk saya.

Ketika kondisi kontrak kerja berakhir dan proyek habis, seingat saya saya ditawarkan untuk pindah ke Bandung atau keJogja.
Pilihan waktu itu saya tetap di Pekanbaru karena saya diterima di perusahaan Astra Group.

_Terkadang apa yg kita inginkan, bisa jadi bukan yg terbaik untuk kita.. Namun yakinlah apa yg Alloh takdirkan itu yg terbaik buat kita.. Kita hanya bisa berencana, berkeinginan, berusaha dan berdoa._

_Adapun Takdir telah Alloh subhana wataala tuliskan 70.000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan_

(Bersambung)

Nantikan cerita berikutnya insya Alloh jika Alloh mudahkan untuk menulis pengalaman hidup, perkenalannya dengan kajian sunnah, yg sebelumnya,  perkenalan dengan eks anggota laskar jihad, Radio Hidayah, Dan kajian kajian sunnah.

Comments

Popular posts from this blog

Jatuh Cinta Kota Pekanbaru bagian 2

  Perjalanan dari jogja bersama tokoh LD** dan pengikut Jamaah Tabl*** Pada saat itu, misi penulis  ke jogja selain ada rapat koordinasi di jogja, adalah menjemput mobil dinas dari Jogja,  Karena kebutuhan untuk aktifitas pemasaran produk, dimana segmen pasarnya adalah level camat, kepala dinas , bupati dan wakil bupati dan pejabat pejabat golongan menengah keatas, maka dari pihak perusahaan memberikan mobil dinas Daihatsu Feroza  (Plat B 1577 JZ , kalau tidak salah, mobil ini pada akhirnya di jual kepada seorang anak muda di pekanbaru ) Pada saat itu kemampuan menyetir mobil penulis masih pemula, indikatornya kalau parkir seri, atau parkir mundur masih keringatan. Oleh sebab itu penulis mencari driver pokok. Kebetulan masih saudara penulis, suami dari anaknya pakde. Beliau adalah driver taxi. Beliau seorang ustadz di LD**. Bersamaan itu ada juga teman yg punya teman ingin menumpang perjalanan kami,  penulis lupa entah ke jambi atau palembang. Yang ikut numpang ini, beliau pengikut